cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Technopreneur (JTech)
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 22524002     EISSN : 2548558x     DOI : -
Jurnal Technopreneur (Technology & Entrepreneur) adalah jurnal ilmiah tentang hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis tentang rekayasa dan teknologi, dalam bidang teknologi pertanian dan teknik mesin, Teknik Informatika dan Teknologi Hasil Pertanian. Terbit pertama kali tahun 2012 dengan terbitan 2 kali setahun pada bulan Mei dan bulan November.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)" : 7 Documents clear
LAMA PENGERINGAN JAGUNG EFEK RUMAH KACA DENGAN TAMBAHAN MEDIA PENYIMPAN PANAS Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.632 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.117

Abstract

Pengeringan Efek Rumah Kaca masih jauh dari hasil yang optimal untuk itu dibutuhkan pengembangan untuk memaksimalkan kinerja alat untuk itu di perlukan perancangan alat pengering dengan media penyimpan panas untuk meningkatkan kualitas hasil panen jagung. Pengering efek rumah kaca memiliki 3 bagian utama yaitu ruang pengering pada keadaan tunak, batu sebagai media penyimpan panas dan variasi bukaan cerobong. Dimensi dari pengering ini adalah panjang 1 m, lebar 0,8 m, tinggi 0,6 m, tebal kaca 5 mm, tebal plat alumunium 3 mm, sudut kemiringan atap 60 ÌŠ, cerobong berdiameter 100 mm dengan tinggi 300 mm yang terbuat dari bahan pipa pvc dan batu sebagai penyimpan panas yang berdiameter 40 sampai dengan 50 cm. Mekanisme pembuatan alat ini terdiri dari evaluasi desain, persiapan alat dan bahan, pengerjaan alat dan pengujian alat. Hasil uji coba menunjukan pengering terbaik adalah pada variasi 6 dengan bak pengering alumunium dan bukaan 100 % pada cerobong 2 dengan hasil untuk pengeringan 5 kg jagung pipilan yang di uji cobakan yang membutuhkan waktu 9 jam waktu pengeringan Suhu ruang tertinggi adalah 62 ÌŠC, kadar air setelah pengujian menjadi 12,6 % dari kadar air awal 21 %, kelembaban relatif ruang pengering lebih kecil dari pada kelembaban relatif lingkungannya, massa akhir jagung adalah 3,1 kg dari massa awal 5 kg, Qe adalah 2344.51J/m2.s, Mev adalah 1039.19 gram dan efisiensi alat pengering yaitu 85 %, sedangkan efisiensi pengeringan terbaik adalah pada variasi 3 yaitu 70 %, dan lama penyimpanan terbaik adalah pada variasi 6 dengan panas batu menyimpan panas adalah 34 ÌŠC pada pukul 22.00 WITA
PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Rusthamrin H. Akuba; Arif Murtaqi Akhmad Mutsyahidan
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.421 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.118

Abstract

Ketahanan dan kerentanan pangan menjadi tantangan yang besar bagi pembangunan di Provinsi Gorontalo seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, persentase penduduk miskin yang masih tinggi, angka pengangguran terbuka sebesar 4,18% sedangkan di tingkat nasional sebesar 5,81% pada Februari 2015. Selain itu, infrastruktur yang mempengaruhi keterjangkauan pangan belum merata di seluruh daerah. Hal ini mempengaruhi tingkat ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan daerah-daerah yang rawan dan rentan pangan di Provinsi Gorontalo. Metode survei dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dari 5 kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo. Peta komposit kerawanan pangan dihasilkan dari kombinasi semua indikator kerawanan pangan kronis dengan menggunakan pembobotan berdasarkan Principal Component Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan prioritas kabupaten/kota dalam penanganan ketahanan dan kerentanan pangan yaitu (1) Kabupaten Gorontalo Utara; (2) Kabupaten Pohuwato; (3) Kabupaten Gorontalo; (4) Kabupaten Boalemo; (5) Kabupaten Bone Bolango; dan (6) Kota Gorontalo.
PERABIAKAN ALGORITMA SUHU PERMUKAAN LAUT LANDSAT 8 UNTUK PERAIRAN PONELO Romansah Wumu; Iqrimha staddal; Evi Sunarti Antu; Burhan Liputo; Farid Darise
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.631 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.119

Abstract

Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kehidupan biota laut. Landsat menyediakan data suhu permukaan bumi sejak tahun 1978. Penelitian ini memfokuskan pada pebraikan algoritma Brightness Temperature (BT) pada band 10 dan 11 data Landsat 8 (L8) menjadi Suhu Permukaan Laut (SPL) untuk perairan Ponelo dengan metode regresi. Regresi yang diperoleh diuji menggunakan metode R-squared (R 2 ) dan Root Mean Square Error (RMSE). Berdasarkan hasil pengambilan data dan analisis data L8 pada tanggal 21 Mei 2017 diperoleh algoritma polinomial 2 merupakan algoritma terbaik dengan dengan koefisien a 0 , a 1 , dan a 2 secara berturut turut 3568.14, 329.64, dan -7.55 (R 2 = 0.86 dan RMSE = 0.73).
KERUPUK IKAN LELE (Clarias sp) DENGAN SUBTITUSI TEPUNG TALAS (Colocasia esculental L. Schoott) Adnan Engelen; Ika Okhtora Angelia
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.568 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.114

Abstract

Kerupuk merupakan salah satu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandungpati cukup tinggi dan merupakan jenis makanan kecil yang mengalami pengembangan volume dan mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan komposisi terbaik antara daging ikan lele dengan tepung talas dalam pembuatan kerupuk dan menentukan kandungan fisik dan kimia. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji kadar air, kadar abu, uji kemekaran, dan uji organoleptik.Pada perhitungan ini menggunakan perbandiangan daging ikan lele, tepung talas dan tapioka, dengan 3 perlakuan yaitu A1 (100 g ikan lele : 0 g tepung talas : 300 g tapioka), A2 (75 g ikan lele : 25 g tepung talas : 300 g tapioka), A3 (50 g ikan lele : 50 g tepung talas : 300 g tapioka). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan yang paling disukai oleh panelis adalah perlakuan A1. Perlakuan pada pembuatan kerupuk ikan lele dengan subtitusi tepung talas memiliki nilai rata-rata kadar air dan kadar abu adalah 3.29% dan 1.72%. Uji kemekaran pada perlakuan A1 memiliki tingkat kemekaran paling tinggi (328,31) dibandingkan pada perlakuan A2 dan A3.
ANALISIS PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA TIPE FORCED DRAFT MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG Romi Djafar; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.948 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.120

Abstract

Ketersediaan energi semakin sedikit mendorong peningkatan harga bahan bakar minyak yang pada akhirnya menyusahkan masyarakat terutama kelompok ekonomi lemah. Guna mengatasi masalah harga minyak dan gas yang semakin mahal dan cadangannya yang terbatas maka diperlukan usaha yang terprogram dan terarah untuk mencari energi alternatif. Salah satu upaya yaitu penggunaan biomassa digunakan pada sektor rumah tangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassa dengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesien dan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dan tingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyak dikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memiliki berbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draft menggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarik untuk dikembangkan mengingat Propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai program unggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpah tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikan bahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu, Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hemat energi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintah daerah maupun komunitas masyarakat yang ada. Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan baku tongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran jumlah bahan bakar yaitu 1; 2 dan 3 kg masing-masing dengan ukuran bahan bakar 1 cm. Metode yang digunakan adalah water boiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-up tercepat terjadi pada menit ke 4 dan waktu terlama pada menit ke 8, komsumsi bahan bakar yang dihasilkan berturut-turut 2.65 kg/h; 1.92 kg/h dan 2.6 kg/h. Power input berturut-turut 8.2 kWh; 5.9 kwh dan 9.3 kwh. Power output yang didapatkan adalah terendah sebesar 1.36 kWh dan tertinggi sebesar 2.1 kWh. Total operating time dari kompor masing-masing sebesar 56; 78 dan 85 menit. Sedangkan efesiensi termal kompor gasifikasi dihasilkan sebesar 23.6%.
VARIAN IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) TERHADAP MUTU KERUPUK Desi Arisanti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.981 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.115

Abstract

the current utilization of nike fish and tuna is still limited to fresh condition. Crackers are a very popular food by all levels of society. Utilization of nike fish and tuna in processed form with longer shelf life has not been done. Nutritional content of both types of fish is a reason in the selection as a basic ingredient in making crackers. The purpose of this research is to know the formulation of nike fish and tuna to the quality of crackers. The observation parameters in this study are the level of favorite or hedonic method, water content, ash content, bloom and texture analizer. The results showed that the average water content of nike fish crackers and skipjack fish from treatment A1 3.3%, treatment A2 3.29%, A3 3.77%. Mean of ash content at treatment of A1 1,97%, treatment of A2 1,55%, treatment of A3 1,58%. The average of A1 is 283,54%, A2 242,75%, A3 182,23%. and the mean of analyzer analyzer test at A1 1185,6%, A2 708,9%, and A3 783,83%. Based on the results and the discussion that has been done on the quality of crackers, it can be concluded that the best formula and liked by the panelists is formula A1
Analisis Pengaruh Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Lama Penyimpanan terhadap Proses Browning Buah Pir menggunakan Rancangan Faktorial Ingka Rizkyani Akolo; Rosdiani Azis
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.514 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.137

Abstract

Browning adalah perubahan kecoklatan pada buah atau sayur yang terjadi akibat proses enzimatik oleh polifenol oksidasi. Browning dapat terjadi pada buah atau sayur yang sudah dipotong ketika berinteraksi langsung dengan udara. Proses browning pada dasarnya dapat merugikan karena dapat mempengaruhi mutu dari buah atau sayur tersebut. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya browning adalah dengan penambahan zat tertentu misalnya Natrium Metabisulfit. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh natrium metasulfit dan lama penyimpana terhadap proses browning buah pir. Sampel yang digunakan adalah buah pir karena mudah mengalami browning sedangkan rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial 2 faktor. Faktor A adalah Natrium Metabisulfit dengan 3 level yakni 500ppm (A1), 600ppm (A2), dan 700ppm (A3), sedangkan faktor B adalah lama penyimpanan yang terdiri atas 5 level yakni hari ke-2 (B1), hari ke-4 (B2), hari ke-6 (B3), hari ke-8 (B4), dan hari ke-10 (B5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Natrium Metabisulfit dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap proses browning enzimatis buah pir. Hal ini mengindikasikan bahwa zat Natrium Metabisulfit (Na 2 S 2 O 5 ) ini mampu menghambat proses browning pada buah pir hingga hari ke-8 dengan konsentrasi Natrium metabisulfit yang optimal adalah 500 ppm.

Page 1 of 1 | Total Record : 7